Table Of Content
Ketahui Prinsip Kerja Mesin Bubut beserta Komponen Penyusunnya
Apakah Anda memiliki bisnis manufaktur yang memerlukan mesin bubut? Jika iya, penting bagi Anda mengetahui apa saja fungsi, komponen, dan prinsip kerja mesin bubut tersebut. Pemahaman yang baik tentang mesin bubut ini akan sangat bermanfaat, terutama dalam mengoperasikan mesin tersebut serta bagaimana perawatannya. Kalau begitu, mari simak berbagai informasi penting tentang mesin bubut tersebut di bawah ini.
Apa Fungsi Mesin Bubut?
Sebelum memahami fungsinya, Anda perlu tahu terlebih dahulu apa itu mesin bubut. Apa lagi jika bisnis yang Anda miliki bergerak dalam dunia industri, sudah pasti tidak asing lagi dengan mesin bubut ini.
Mesin bubut adalah salah satu mesin yang digunakan dalam industri manufaktur untuk melakukan proses pembentukan dan pemotongan material dengan presisi tinggi. Mesin ini bekerja dengan prinsip memutar material sambil menggunakan alat potong untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan.
Mesin produksi ini merupakan alat yang sangat penting dalam pembuatan komponen-komponen presisi yang digunakan dalam berbagai industri, seperti otomotif, pesawat terbang, peralatan medis, dan banyak lagi.
Fungsi utama dari mesin bubut adalah melakukan rotasi material pada spindel dan memahat dengan kecepatan yang telah ditentukan. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan material berlebih dan mencapai bentuk serta ukuran material yang diinginkan.
Anda juga bisa menggunakan mesin bubut dengan alat lainnya, seperti alat potong dan mata bor berdiameter beragam, sehingga mesin mampu menghasilkan hasil potong yang presisi. Komponen-komponen penyusun mesin bubut akan bekerja secara sinergis untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Keunggulan mesin bubut dalam menghasilkan material dengan bentuk dan ukuran yang presisi, serta permukaan yang halus, membuat mesin ini jadi pilihan utama bagi berbagai sektor industri yang mengutamakan kualitas dan ketelitian dalam proses produksi.
Baca Juga: Cara Mudah Menjaga Mesin Las Agar Kondisi Tetap Prima
Komponen Mesin Bubut
Setelah Anda memahami fungsi utama dari mesin bubut ini, selanjutnya Anda perlu memahami prinsip kerja mesin bubut dengan mengenal berbagai komponennya. Pemahaman tentang komponen-komponen ini akan membantu Anda dalam mengoperasikan mesin bubut dengan efektif dan memahami prinsip kerjanya. Berikut ini komponen-komponen utama mesin bubut yang penting Anda ketahui.
1. Bed
Bed termasuk komponen mesin bubut yang penting dan berfungsi menahan gaya-gaya yang dihasilkan selama proses operasi mesin bubut, serta mampu menangani berat benda kerja dengan stabil. Bed juga berperan sebagai tempat untuk pemasangan berbagai komponen mesin bubut, seperti tailstock, headstock, carriage, dan komponen lainnya.
Kualitas dan kekuatan bed sangat penting, karena bed harus mampu menahan beban dan getaran yang terjadi selama mesin bubut digunakan. Biasanya, bed dibuat dari bahan khusus yang memiliki kekuatan dan ketahanan yang tinggi, seperti baja atau bahan lainnya yang memiliki sifat mekanik yang optimal.
2. Headstock
Headstock adalah komponen yang terletak pada ujung kiri mesin bubut dan berfungsi sebagai tempat pemasangan spindle utama dan gigi transmisi. Headstock juga berisi motor penggerak utama yang memberikan tenaga putar pada mesin bubut. Spindel utama merupakan bagian yang bertugas menggerakkan objek yang hendak dilakukan pemotongan atau pemboran menggunakan mesin bubut ini.
3. Chuck
Chuck merupakan komponen yang terpasang pada spindle headstock dan berfungsi untuk menjepit atau menahan objek pada salah satu ujungnya. Biasanya, chuck ini dapat berputar bersama-sama dengan poros dan material.
Terdapat dua jenis chuck yang umum digunakan, yaitu chuck tiga rahang dan chuck empat rahang. Chuck tiga rahang (self-centering) dirancang agar bisa bergerak secara bersamaan, sementara chuck empat rahang memiliki kemampuan untuk bergerak secara independen.
4. Main Spindle
Main spindle yaitu elemen sentral yang digerakkan oleh motor penggerak utama melalui sistem transmisi. Fungsinya untuk memutar objek yang terpasang pada chuck, sehingga proses pemotongan bisa berlangsung dengan lancar. Main spindle terdiri dari poros berongga yang memiliki chuck yang dipasang di atasnya. Pada konstruksi berongga ini, Anda bisa menggunakan batang panjang yang dapat melewati poros tersebut.
5. Tailstock
Bagian kanan mesin bubut ini disebut dengan tailstock. Komponen ini berfungsi sebagai penopang pada ujung kanan objek selama proses operasi mesin, dan juga berperan dalam menahan alat untuk melakukan berbagai operasi seperti penyadapan, pengeboran, dan lain sebagainya.
Fungsi yang paling penting dari komponen ini adalah meredam getaran yang terjadi selama mesin beroperasi, sehingga dapat menjaga stabilitas dan kualitas hasil kerja yang baik. Komponen ini biasanya dapat digerakkan secara longitudinal untuk menyesuaikan posisi objek.
6. Carriage
Carriage merupakan komponen yang berada di antara headstock dan tailstock pada mesin. Bagian ini dapat digerakkan secara manual atau menggunakan umpan daya eksternal. Terdapat 5 bagian utama dalam carriage, yaitu saddle, apron, cross slide, tool post, dan compound rest. Fungsinya untuk memberikan 3 jenis gerakan pada alat, yaitu gerakan memanjang, gerakan melintang, dan gerakan sudut.
7. Lead Screw
Lead crew berfungsi sebagai panduan untuk pembuatan benang, tetapi dapat dilepas saat tidak digunakan. Komponen ini berupa poros berulir panjang yang terletak pada bagian bawah dan sejajar dengan tepiannya, serta membentang dari bagian depan mesin hingga bagian belakangnya. Poros ini terhubung dengan roda gigi pada bagian depan dan bisa berputar ke arah yang berlawanan.
8. Feed Rod
Feed rod yang juga dikenal sebagai batang pengumpan, memiliki peran krusial dalam menggerakkan carriage secara horizontal dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya. Fungsi utama dari feed rod ini untuk memberikan pergerakan ruang umpan yang diperlukan selama operasi pembubutan. Hal ini menjadi hal yang penting dan tidak dapat diabaikan dalam menjalankan proses pembubutan.
9. Hand Wheel
Anda bisa mengoperasikan hand wheel secara manual dengan tangan pada mesin bubut ini. Adapun fungsi hand wheel yaitu untuk menggerakkan carriage, cross slide, dan tailstock.Komponen ini bisa Anda gunakan untuk melakukan pengaturan dan pergerakan dengan kontrol yang akurat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam operasi mesin.
10. Chip Pan
Chip pan dirancang khusus untuk mengumpulkan chip dan material yang tidak Anda perlukan yang dihasilkan selama memotong material. Fungsinya untuk mencegah penyebaran serpihan dan menjaga area kerja tetap bersih. Biasanya, chip pan ditempatkan pada bagian bawah mesin bubut untuk mengakomodasi penampungan serpihan yang jatuh selama proses pembubutan.
Baca Juga: 5 Bagian Penting Mesin CNC Milling yang Harus Anda Ketahui
Prinsip Kerja Bubut
Prinsip kerja mesin bubut didasarkan pada pemotongan material yang diputar dengan menggunakan alat potong. Proses pemotongan ini melalui beberapa tahapan yang penting Anda ketahui. Apalagi Anda hendak menggunakan mesin ini untuk memastikan industri Anda berjalan dengan lancar. Yuk langsung saja simak prinsip kerja mesin bubut tersebut berikut ini.
1. Operasi Facing
Operasi facing melibatkan pemotongan permukaan ujung material secara datar. Dalam proses ini, alat potong diarahkan ke permukaan material dan sumbu putar. Tujuan utama operasi facing adalah mencapai dimensi dan kehalusan yang diinginkan pada permukaan material tersebut.
Selain itu, operasi ini juga dapat digunakan untuk menghilangkan ketidakrataan dan kekasaran pada permukaan material. Metode yang digunakan dalam operasi facing beragam, termasuk penggunaan alat potong berbentuk pahat, pisau, atau insert yang dirancang khusus.
Keberhasilan operasi facing sangat bergantung pada pemilihan alat potong yang sesuai, kecepatan pemotongan yang tepat, dan pemantauan yang cermat untuk mencapai hasil akhir yang diharapkan.
2. Operasi Grooving
Operasi grooving adalah proses pembuatan alur pada permukaan material. Pada proses ini, alat potong diarahkan secara lateral ke permukaan material, sehingga membentuk alur sesuai dengan yang diinginkan. Gerakan alat potong dapat dilakukan secara manual atau menggunakan sistem otomatis pada mesin bubut yang lebih canggih.
Proses operasi grooving ini sering digunakan untuk membuat alur pada poros, cincin, atau permukaan material lainnya, yang kemudian dapat digunakan untuk mengakomodasi seal, cincin retainer, atau elemen pengunci lainnya.
Penggunaan alat potong yang tepat dan pengaturan parameter pemotongan yang cermat menjadi kunci keberhasilan dalam operasi grooving untuk mencapai hasil akhir yang akurat dan sesuai dengan spesifikasi desain.
3. Operasi Knurling
Operasi knurling merupakan proses yang dilakukan untuk membentuk pola gulungan kecil pada permukaan material. Dalam operasi ini, alat potong dengan pola gulungan ditekan pada permukaan material. Tujuan dari operasi knurling adalah meningkatkan daya cengkeram atau grip pada permukaan material tersebut.
Knurling juga bisa memberikan penampilan estetika pada permukaan material, serta memberikan sentuhan visual yang menarik. Operasi knurling sering digunakan pada pegangan, tuas, atau permukaan lainnya yang membutuhkan tekstur atau pola yang khas.
Pemilihan alat potong yang sesuai, pengaturan tekanan yang tepat, dan kontrol gerakan yang akurat sangat penting dalam operasi knurling untuk mencapai hasil yang diinginkan.
4. Operasi Pemboran
Pada operasi ini, benda kerja dipasang pada chuck dan kepala bor perlahan digerakkan untuk membuat lubang dengan diameter dan kedalaman yang diinginkan. Proses pemboran dapat dilakukan dalam posisi tegak lurus atau miring terhadap permukaan material, tergantung pada kebutuhan desain dan spesifikasi.
Selama operasi pemboran, kecepatan putar kepala bor harus dipilih dengan cermat untuk mencapai hasil yang optimal. Alat potong yang tepat juga harus digunakan sesuai dengan jenis material yang akan dibor, untuk memastikan kemampuan pemotongan yang baik dan mencegah terjadinya keausan yang berlebihan.
Operasi pemboran memiliki peran penting dalam proses manufaktur, baik itu untuk pembuatan lubang, pengeboran beruntai, atau persiapan permukaan untuk operasi lanjutan seperti pemasangan paku atau pasak.
Apakah Anda sudah cukup memahami apa saja komponen dan prinsip kerja mesin bubut tersebut? Jika sudah, sekarang Anda tinggal memilih jenis mesin bubut apa yang akan digunakan untuk membantu meningkatkan proses produksi industri Anda.
Kawan Lama memiliki beberapa jenis mesin bubut dengan harga yang beragam yang dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengetahui spesifikasi lengkap mesin bubut tersebut, Anda bisa mengunjungi Kawan Lama sekarang juga!
Sumber:
https://www.merdeka.com/jateng/fungsi-mesin-bubut-dan-struktur-penyusunnya-perlu-diketahui-kln.html