Mengenal Apa Itu Freon dan Perbedaannya dengan Refrigeran

apa itu freon

Mengenal Apa Itu Freon dan Perbedaannya dengan Refrigeran


Freon adalah salah satu istilah yang mungkin sering Anda dengar, karena berkaitan dengan AC (Air Conditioner) atau pendingin udara. Namun, apa sebenarnya freon itu? Apa perbedaannya dengan refrigeran? Freon merupakan senyawa yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memperlancar sistem kerja AC.

Kehadiran freon ini berguna untuk menghasilkan udara yang lebih sejuk dari AC. Mengingat Indonesia memiliki iklim tropis, serta suhu pada beberapa daerah juga cukup panas, sehingga penggunaan AC ini sangat penting.

Kalau begitu, mari pahami secara lebih mendalam menenai apa itu freon dan perbedaan refrigeran serta kaitannya dengan sistem pendinginan di bawah ini.

Perbedaan Freon dan Refrigeran

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai freon, penting untuk memahami perbedaannya dengan refrigeran. Secara umum, freon adalah salah satu jenis refrigeran yang digunakan dalam sistem pendingin seperti AC dan lemari es. Jadi, dapat dikatakan freon termasuk salah satu jenis refrigeran, tetapi tidak semua refrigeran adalah freon.

Refrigeran sendiri merupakan zat yang digunakan dalam sistem pendingin untuk mengubah fase dari cair menjadi gas dan sebaliknya secara berulang. Zat ini berfungsi sebagai media pendingin yang memungkinkan perpindahan panas dari satu tempat ke tempat lain.

Di sisi lain, freon adalah salah satu merek dagang refrigeran yang diperkenalkan oleh perusahaan bernama DuPont pada tahun 1930-an. Seiring berjalannya waktu, istilah "freon" telah umum digunakan secara luas untuk merujuk pada berbagai jenis refrigeran.

Baca Juga: Gangguan Ini Sering Terjadi Pada Kompresor, Perhatikan 5 Cara Tepat Perawatannya

Fungsi Freon dalam AC

Freon memiliki peran penting dalam AC. Fungsi utama freon sebagai medium untuk menyerap panas dari udara di dalam ruangan dan mengeluarkannya ke lingkungan luar. Proses pendinginan ini terjadi melalui siklus kompresi dan dekompresi yang kompleks dalam sistem AC.

Pada awalnya, freon berada dalam bentuk gas di dalam kompresor. Kemudian, freon dikompresi oleh kompresor sehingga menjadi cair dan panas. Cairan freon kemudian mengalir melalui pipa kondensor, di mana panas yang terkandung dalam freon akan diserap oleh udara luar yang melewati kondensor.

Akibatnya, freon akan berubah kembali menjadi gas dan menjadi lebih dingin. Selanjutnya, freon yang berupa gas akan melalui katup ekspansi, di mana tekanannya berkurang sehingga suhunya turun drastis.

Gas freon yang dingin ini kemudian mengalir melalui pipa evaporator, di mana panas dari udara dalam ruangan akan diserap oleh freon, dan udara dalam ruangan menjadi lebih dingin. Proses ini terus berlanjut sehingga suhu dalam ruangan tetap terjaga pada tingkat yang diinginkan.

Jenis-jenis Freon AC

Freon AC termasuk komponen penting dalam sistem bahan pendingin udara yang berperan dalam menghasilkan udara dingin agar menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan nyaman. Ada beberapa jenis freon AC yang umum digunakan dalam industri pendinginan. Setelah Anda memahami apa itu freon, sekarang penting untuk mengetahui jenis-jenisnya agar Anda bisa memilihnya sesuai dengan kebutuhan. Berikut penjelasan mengenai beberapa jenis freon AC yang umum digunakan.

1. R-22 (Freon HCFC-22)

R-22, juga dikenal sebagai Freon HCFC-22, adalah salah satu jenis freon AC yang umum digunakan dalam sistem pendingin udara rumah tangga. Freon ini telah lama menjadi pilihan utama untuk AC rumah tangga karena kemampuannya dalam mendinginkan udara dengan efektif. Namun, sayangnya, R-22 memiliki sifat yang merusak lapisan ozon di atmosfer.

Lapisan ozon merupakan lapisan pelindung yang terletak di stratosfer, dan berperan penting dalam melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya. R-22 mengandung klorin, yang merupakan salah satu zat penyebab penipisan lapisan ozon. Akibatnya, penggunaan R-22 berkontribusi pada masalah perubahan iklim dan peningkatan risiko paparan radiasi UV berbahaya.

Untuk mengatasi masalah ini, protokol internasional seperti Protokol Montreal telah diterapkan untuk menghentikan penggunaan R-22 secara global. Penghentian penggunaan R-22 dimaksudkan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lapisan ozon dan bumi secara keseluruhan. Sebagai gantinya, industri pendinginan beralih ke refrigeran yang lebih ramah lingkungan dan tidak merusak lapisan ozon.

Dalam penggantian R-22, refrigeran yang paling umum digunakan adalah R-410A. Jenis freon ini aman bagi lapisan ozon dan memiliki efisiensi pendinginan yang lebih baik daripada R-22. Selain itu, R-410A juga dianggap sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan karena memiliki potensi pemanasan global yang jauh lebih rendah daripada R-22.

Penghentian penggunaan R-22 memang menjadi langkah yang penting dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan. Namun, perlu diperhatikan bahwa sistem AC yang menggunakan R-22 tidak dapat langsung diubah menjadi menggunakan R-410A tanpa modifikasi yang sesuai. Hal ini karena karakteristik dan tekanan kerja yang berbeda antara kedua jenis freon tersebut.

Oleh karena itu, jika Anda memiliki sistem AC yang masih menggunakan R22, sebaiknya konsultasikan dengan teknisi profesional untuk mengetahui opsi terbaik yang tersedia dalam mengganti refrigeran pada AC Anda.

2. R-410A (Freon Puron)

R-410A adalah jenis nama freon yang lebih ramah lingkungan dan telah menjadi standar pengganti R-22 dalam AC modern. Freon ini dirancang khusus agar lebih ramah lingkungan dengan tidak merusak lapisan ozon dan memiliki efisiensi yang lebih tinggi dalam proses pendinginan.

Salah satu keunggulan R-410A yaitu tidak mengandung klorin, yang merupakan zat yang merusak lapisan ozon. Hal ini menjadikan R-410A sebagai pilihan yang lebih aman bagi lingkungan. Bila Anda menggunakan R-410A sebagai refrigeran dalam sistem AC, Anda dapat mengurangi dampak negatif lapisan ozon dan juga kontribusi terhadap perubahan iklim.

Selain itu, R-410A juga memberikan efisiensi pendinginan yang lebih tinggi dibandingkan dengan R-22. Freon ini mampu menghasilkan suhu pendinginan yang lebih rendah dan menjaga stabilitas suhu ruangan dengan lebih baik. Dalam sistem AC yang menggunakan R-410A, Anda akan merasakan pendinginan yang lebih efektif dan kenyamanan yang lebih baik.

Namun perlu diperhatikan, penggunaan R-410A membutuhkan perubahan pada desain dan komponen AC. Suhu kerja dan tekanan R-410A berbeda dengan R-22, sehingga sistem AC yang menggunakan R-410A perlu dirancang dan dibangun khusus untuk mengakomodasi freon ini.

3. R-134a (Freon HFC-134a)

R-134a merupakan jenis freon yang umum digunakan dalam AC mobil serta beberapa jenis peralatan pendingin lainnya. Freon ini telah menjadi alternatif yang umum digunakan dalam menggantikan freon yang lebih berbahaya bagi lingkungan, seperti R-12.

Keunggulan freon ini tidak mengandung klorin atau bromin, yang merupakan zat yang dapat merusak lapisan ozon. Penggunaan R-134a tidak terbatas pada AC mobil saja. Freon ini juga digunakan dalam peralatan pendingin lainnya, seperti kulkas, freezer, dan AC portable. Mengingat R-134a memiliki sifat yang stabil dan efisiensi yang baik dalam proses pendinginan, freon ini menjadi pilihan yang umum dalam industri pendinginan.

Tidak hanya itu, R-134a juga memiliki potensi pemanasan global yang relatif rendah, sehingga kontribusinya terhadap perubahan iklim lebih terkendali daripada beberapa refrigeran lainnya. Hal ini menjadi pertimbangan penting dalam memilih freon yang ramah lingkungan untuk peralatan pendingin yang Anda gunakan.

Namun, meskipun R-134a dianggap lebih ramah lingkungan daripada beberapa refrigeran lainnya, penting untuk tetap menggunakannya dengan bijaksana. Penting untuk melakukan perawatan dan pengisian ulang freon secara teratur sesuai dengan rekomendasi.

Baca Juga: Bagaimana Cara Memilih Hospital Bed Berkualitas?

Ciri-ciri Freon AC Habis

Ketika menggunakan AC, salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah kondisi freon yang ada dalam sistem pendingin tersebut. Freon merupakan media pendingin yang vital dalam menjaga kinerja AC. Namun, seiring waktu dan penggunaan yang berkelanjutan, freon AC bisa habis atau menurun jumlahnya. Lalu, bagaimana ciri-ciri freon AC habis? Yuk simak selengkapnya berikut ini.

1. Performa Pendinginan Menurun

Jika freon dalam AC habis, performa pendinginan akan menurun drastis. Suhu yang dihasilkan tidak lagi mencapai tingkat yang diinginkan. Anda mungkin akan merasakan udara dalam ruangan tetap hangat atau bahkan makin panas meskipun AC sudah beroperasi dalam waktu yang cukup lama.

AC akan kesulitan menjaga suhu ruangan pada tingkat yang nyaman, sehingga menciptakan ketidaknyamanan bagi penghuni ruangan. Jika Anda mengalami penurunan performa pendinginan yang signifikan pada AC, hal itu dapat menjadi indikasi bahwa freon dalam AC sudah habis dan perlu diisi ulang atau diperiksa oleh teknisi AC yang berpengalaman.

2. Perbedaan Suhu yang Signifikan

Ketika freon AC habis, perbedaan suhu antara bagian dalam dan luar ruangan akan makin kecil. Hal ini mengindikasikan adanya masalah dengan freon dalam sistem AC. Normalnya, AC bekerja dengan mendinginkan udara dalam ruangan dan mengeluarkan udara panas ke lingkungan luar.

Perbedaan suhu yang signifikan antara kedua sisi ini menunjukkan sistem pendinginan bekerja dengan efektif. Namun, ketika freon habis, AC akan mengalami kesulitan dalam menyerap panas dari udara dalam ruangan, sehingga perbedaan suhu antara dalam dan luar ruangan menjadi minim.

Jika Anda mengamati perbedaan suhu yang rendah, hal ini dapat menjadi tanda bahwa freon AC habis dan perlu ditinjau atau diisi ulang oleh teknisi AC yang berpengalaman.

3. AC Bekerja Lebih Keras

Ketika freon dalam AC habis, AC akan bekerja lebih keras untuk mencapai suhu yang diinginkan. Tanpa freon yang cukup, proses pendinginan di dalam AC menjadi terganggu, sehingga AC harus bekerja lebih lama dan dengan intensitas yang lebih tinggi untuk mencapai suhu yang diinginkan.

Akibatnya, konsumsi energi AC akan meningkat secara signifikan. AC akan menggunakan lebih banyak daya listrik untuk menjaga suhu ruangan pada tingkat yang nyaman. Selain itu, beban kerja yang lebih berat juga dapat menyebabkan peningkatan suhu pada komponen AC seperti kompresor dan motor, yang dapat mempercepat terjadinya kerusakan pada komponen tersebut.

Untuk itu, penting untuk memastikan freon dalam AC selalu terisi dengan baik agar AC dapat beroperasi dengan efisien dan mencegah peningkatan konsumsi energi yang tidak perlu, serta kerusakan pada komponen AC.

4. Kehilangan Efisiensi

Ketika freon dalam AC habis, efisiensi sistem AC dapat mengalami penurunan. AC akan membutuhkan lebih banyak energi untuk mencapai suhu yang diinginkan, karena proses pendinginan menjadi terganggu akibat kurangnya freon.

AC akan bekerja lebih keras dan lebih lama untuk mencapai suhu yang biasanya dapat dicapai dengan mudah. Akibatnya, konsumsi energi AC akan meningkat secara signifikan, sehingga mengakibatkan biaya listrik yang lebih tinggi bagi pengguna.

Penurunan efisiensi juga menandakan AC tidak dapat bekerja secara optimal, sehingga kinerja dan kualitas pendinginan yang dihasilkan akan menurun. Untuk menjaga efisiensi sistem AC, penting untuk memeriksa dan memastikan freon dalam AC selalu cukup dan mengisi ulang jika diperlukan. Hal ini akan membantu memaksimalkan kinerja AC dan mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu.

5. Lampu Indikator AC Berkedip

Dalam beberapa jenis unit AC terdapat lampu indikator yang akan secara otomatis berkedip jika AC mendeteksi keberadaan masalah, seperti menunjukkan kadar freon yang telah habis. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan untuk memverifikasi apakah memang sudah habis atau belum kadar freon tersebut.


Sekarang, Anda sudah cukup memahami apa itu freon dan perbedaannya dengan refrigeran. Pada intinya, freon termasuk salah satu jenis refrigeran yang sering digunakan dalam sistem pendinginan AC. Jadi, pastikan freon AC di rumah atau di kantor Anda selalu tersedia agar AC bisa bekerja dengan optimal.

Tidak kalah penting juga untuk melakukan perawatan rutin pada AC yang Anda gunakan agar awet dan tahan lama. Bila Anda memerlukan alat servis AC yang andal, Anda bisa menemukannya di Kawan Lama. Apalagi AC yang akan Anda servis berkala berjumlah banyak, maka penting memiliki alat servis sendiri.

Yuk, kunjungi website resmi Kawan Lama sekarang juga untuk mendapatkan alat servis AC sesuai kebutuhan Anda.

Sumber rujukan:

Circle image

PT. Kawan Lama Solusi

PT. Kawan Lama Solusi adalah perusahaan distribusi terkemuka di Indonesia dengan jangkauan terluas untuk peralatan dan mesin industri. Telah berdiri lebih dari setengah abad dan beroperasi lebih dari 19 cabang di seluruh Indonesia, PT. Kawan Lama Solusi berkomitmen menyediakan solusi industri terbaik oleh tim sales engineer yang berpengalaman untuk memenuhi kebutuhan industri.