5 Jenis Besi Beton yang Sering Dipakai untuk Konstruksi
Anda mungkin sering mendengar tentang penggunaan besi beton dalam proses konstruksi bangunan karena menjadi salah satu bahan dasar utama dalam pembangunan. Namun tahukah Anda jenis-jenis besi beton apa saja yang digunakan dalam konstruksi?
Besi beton adalah bahan konstruksi yang terbuat dari baja untuk memberikan kekuatan struktural pada bangunan. Umumnya, besi beton digunakan sebagai tulangan agar bangunan tahan terhadap tekanan dan mencegah keretakan. Fungsi lain dari besi ini ialah untuk memperkuat fondasi dan membagikan beban bangunan secara merata agar bangunan tidak mudah runtuh.
Melalui artikel ini, Anda akan mendapatkan informasi mengenai jenis-jenis besi beton yang sering digunakan dalam proyek konstruksi, hingga tabel ukuran dan rumus umum untuk menghitung ukuran besi beton.
Bagaimana Besi Beton yang SNI?
Sebelum memilih jenis besi beton, penting untuk memahami konsep besi beton SNI. BSN atau Badan Standardisasi Nasional, merupakan lembaga yang bertanggung jawab atas pembuatan standar, termasuk standar untuk baja tulangan beton.
Untuk dapat memastikan kualitas baja tulangan beton memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), terdapat kriteria yang wajib dipenuhi sesuai dengan ketentuan pemerintah dan BSN. Baja tulangan beton setidaknya harus memenuhi toleransi yang sudah ditetapkan.
BSN menjelaskan istilah-istilah terkait karakteristik fisik baja tulangan beton, yakni termasuk:
- Ukuran standar yang sudah ditentukan.
- Toleransi yang diizinkan dari ukuran nominal.
- Diameter dalam (diameter tanpa sirip pada baja tulangan beton sirip).
- Sirip melintang (sirip yang ada pada permukaan batang baja tulangan beton yang melintang terhadap sudut batang).
5 Jenis Besi Beton yang Sering Dipakai untuk Konstruksi
Jenis besi beton yang digunakan dalam konstruksi tentunya bervariasi tergantung pada kebutuhan spesifik proyek dan desain bangunan. Berikut beberapa jenis besi beton yang sering dipakai untuk proyek konstruksi.
1. Besi Beton Polos
Jenis besi beton pertama yang sering digunakan dalam proses konstruksi adalah jenis besi beton polos yang memiliki permukaan halus dan tidak memiliki ulir. Besi beton polos sering digunakan dalam proyek konstruksi ringan, seperti pembuatan jembatan, dinding, atau fondasi kecil. Besi beton polos berperan sebagai tulangan dalam beton untuk memberikan kekuatan struktural yang cukup dalam pembangunan.
2. Besi Beton Ulir atau Deformed Bar
Besi beton ulir memiliki permukaan yang diulir untuk meningkatkan daya cengkramnya pada beton. Hal Ini membuatnya sangat efektif dalam memberikan kekuatan tambahan dan ketahanan terhadap gesekan. Besi beton ulir sangat umum digunakan dalam konstruksi bangunan bertingkat, jembatan, dan infrastruktur besar lainnya.
3. Besi Beton Sengkang
Jenis besi beton berikutnya adalah besi beton sengkang yang memiliki tulangan atau goresan-goresan beraturan pada permukaannya. Jenis besi beton ini juga memiliki daya rekat yang lebih kuat sehingga memungkinkan besi untuk membagikan beban secara merata ke beton. Itu sebabnya besi beton sengkang sering digunakan dalam konstruksi yang memerlukan kekuatan struktural tinggi, seperti jembatan dan bangunan bertingkat tinggi.
4. Besi Beton Bergradasi
Besi beton bergradasi mengacu pada jenis besi beton yang diolah khusus dengan pemanasan atau pendinginan yang dikontrol hingga mencapai tingkat kekuatan yang diinginkan.
Hal ini membuatnya lebih tahan terhadap tekanan dan lebih lentur daripada besi beton biasa. Umumnya, besi beton bergradasi digunakan pada konstruksi yang memerlukan spesifikasi khusus untuk keawetan karena beban berulang, seperti jembatan.
Baca Juga: Mengenal Arti Kode Besi Beton yang Standar SNI
5. Besi Beton Berkarbon Rendah
Perbedaan besi beton berkarbon rendah dengan jenis besi beton lainnya berada pada kadar karbonnya yang sangat rendah sehingga membuatnya menjadi lebih elastis. Sifat elastisnya membuat besi beton berkarbon rendah sering digunakan dalam proyek konstruksi yang memerlukan keuletan, seperti struktur yang akan tahan terhadap getaran, gempa bumi, atau perubahan suhu ekstrem.
Tabel Ukuran Besi Beton
Untuk membantu Anda memahami lebih lanjut tentang besi beton, berikut tabel ukuran besi beton yang umum digunakan dalam konstruksi.
Tabel ukuran besi beton diatas sering digunakan untuk mempertimbangkan ukuran besi beton yang diperlukan dalam sebuah proyek konstruksi. Besi beton umumnya tersedia dalam gulungan atau batang dengan panjang tertentu sehingga berat per meter digunakan untuk menghitung jumlah besi beton yang diperlukan dalam suatu proyek konstruksi berdasarkan desain strukturalnya.
Perlu diingat bahwa tabel ini hanya digunakan sebagai contoh karena ukuran besi beton dapat bervariasi tergantung pada produsen yang ada di daerah Anda. Pastikan untuk selalu mengacu pada standar dan regulasi yang berlaku ketika memilih besi beton untuk proyek konstruksi.
Baca Juga: 8 Cara Mengelas Besi Cor dengan Benar dan Aman
Rumus Menghitung Ukuran Besi Beton
Untuk memahami lebih lanjut tentang ukuran besi beton, Anda dapat menggunakan beberapa rumus yang digunakan dalam konstruksi. perhatikan rumus-rumusnya berikut ini!
1. Menghitung Berat Besi Beton
Rumus pertama yang cukup penting adalah menghitung berat besi beton yang dibutuhkan berdasarkan panjang yang diperlukan dan berat per meter (kg/m). Rumus ni penting untuk menentukan jumlah bahan yang harus dipesan dan diangkut ke lokasi proyek. Rumus untuk menghitung berat besi beton ialah sebagai berikut:
Berat (kg) = Panjang (m) x Berat per Meter(kg/m)
2. Menghitung Panjang Besi Beton
Menghitung panjang besi beton dibutuhkan ketika Anda telah menentukan berat yang diperlukan dan ingin mengetahui panjangnya. Rumus ini akan membantu Anda memutuskan seberapa banyak besi beton yang perlu dipotong sesuai dengan spesifikasi proyek. Rumus untuk menghitung panjang besi beton bisa dilihat sebagai berikut:
Panjang (m) = Berat yang Dibutuhkan (kg) / Berat per Meter (kg/m)
3. Menghitung Berat Total Besi Beton dalam Proyek
Proyek konstruksi membutuhkan besi beton dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu menghitung berat total yang dibutuhkan menjadi langkah penting dalam pengadaan dan pengelolaan besi beton. Rumus ini akan membantu Anda untuk merencanakan pengadaan besi beton dalam jumlah yang sesuai dengan proyek yang dilakukan.
Berat Total (kg) = Jumlah Besi Beton x Panjang (m) x Berat per Meter (kg/m)
4. Menghitung Berat Besi Beton dalam Bentuk Batang
Anda pasti perlu membeli besi beton dalam bentuk batang dengan panjang tertentu sesuai kebutuhan proyek. Supaya tepat, Anda bisa menentukan berat batang besi beton yang ingin digunakan dengan menghitungnya menggunakan rumus berikut:
Berat Batang (kg) = Panjang Batang (m) x Berat per Meter (kg/m)
Dalam sebuah proses konstruksi, pemahaman tentang berbagai jenis besi beton, ukurannya, dan rumus-rumus yang digunakan sangatlah penting untuk memastikan proyek berjalan dengan lancar.
Baca Juga: 5 Cara Mengebor Besi dengan Benar dan Aman
Tips Memilih Besi Beton
Jika Anda ingin membeli besi beton, penting untuk melakukannya dengan pertimbangan yang matang. Berikut adalah tips untuk membantu Anda dalam proses pembelian besi beton:
1. Seleksi Ukuran Besi Beton yang Tepat
Saat memilih besi beton, pastikan untuk memilih diameter serta ukuran yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Sebagai contoh, jika Anda membutuhkan besi polos ukuran 12, pastikan untuk membeli ukuran tersebut agar sesuai dengan konstruksi bangunan. Menggunakan besi beton yang tidak sesuai ukuran dapat membahayakan kestabilan konstruksi.
2. Pahami Perbedaan Jenis Besi Beton
Besi beton dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni besi beton polos dan besi beton ulir. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, seperti besi polos yang lebih mudah dibentuk dibandingkan dengan besi beton ulir yang sulit dibentuk. Pastikan untuk memilih jenis besi beton yang sesuai dengan kebutuhan konstruksi Anda.
3. Perhatikan Merek serta Label SNI
Sebagian besar produk memiliki merek unggulan masing-masing, termasuk besi beton. Anda dapat mencari rekomendasi merek terbaik untuk besi beton sebelum membelinya. Selain merek, pastikan juga bahwa besi beton yang Anda pilih memiliki label Standar Nasional Indonesia (SNI). Label ini menunjukkan bahwa besi beton tersebut telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
4. Cek Kondisi Besi Beton yang Akan Dibeli
Selalu cek terlebih dahulu kondisi besi beton saat Anda hendak membelinya. Jika besi beton sudah mengalami karat, sebaiknya hindari untuk membelinya, meskipun harganya murah. Besi beton yang berkarat dapat merugikan konstruksi bangunan. Pilihlah besi beton dengan kondisi yang baik dan bebas karat.
5. Kunjungi Toko Secara Langsung
Pembelian material bangunan harus dilakukan dengan hati-hati. Pastikan untuk mengunjungi toko material secara langsung agar Anda dapat memilih besi beton yang berkualitas dan tahan lama sesuai dengan kebutuhan Anda.
Selain itu pemahaman yang baik juga akan membantu Anda untuk menentukan dan mempertimbangkan jenis besi beton apa dan berapa yang diperlukan untuk konstruksi hingga mendapatkan hasil yang optimal.
Selain besi beton, tentunya Anda juga memerlukan alat-alat lain yang tepat untuk memastikan konstruksi berjalan lancar. Berbagai pilihan alat konstruksi beton dari Kawan Lama Solution bisa menjadi pilihan yang sesuai untuk proyek pembangunan Anda.
Kawan Lama Solution menawarkan berbagai alat konstruksi beton, seperti civil construction, hydraulic construction, land construction, dan lain-lain yang berkualitas tinggi sehingga dapat membantu Anda mengoptimalkan proyek konstruksi.
Segera dapatkan alat konstruksi beton untuk proyek pembangunan Anda di Kawan Lama Solution!
Sumber :
- https://www.pengelasan.net/besi-beton/
- https://teknoscaff.com/articles/besi-beton-pengertian-fungsi-dan-jenis-jenisnya/
- https://www.indosteger.co.id/berita/detail/daftar-ukuran-dan-berat-besi-beton-sni
- https://www.lawangindahbeton.com/cara-menghitung-berat-besi-beton/